Belajar Bambu Sampai ke Negeri Cina

Bagikan

Pada tanggal 25 November hingga 8 Desember 2021, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu berkesempatan ikut serta dalam kegiatan Seminar on Cultivation and Comprehensive Utilization of Bamboo Reseources for INBAR Member Countries. Seminar ini diadakan oleh The International Center for Bamboo and Ratta (ICBR) of China melalui International Bamboo and Rattan Organization (INBAR). ICBR-INBAR sendiri telah aktif melaksanakan kegiatan seminar/pelatihan ini sejak tahun 2005 dengan melibatkan berbagai negara anggota. Sehubungan dengan kondisi pandemik Covid-19, kegiatan tahun ini dilakukan secara daring oleh perwakilan 25 negara.

Seminar ini diadakan sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan mengenai sumberdaya bambu, kebijakan pengembangan industri serta pengalaman terkait dengan teknologi dan model budidaya bambu diantara para negara anggota INBAR. Para peserta diharapakan dapat memperoleh peningkatan pengetahuan tentang rencana pengembangan sumberdaya bambu serta mendukung keberadaan dan keberlangsungan industri bambu di negara masing-masing.  Selain itu seminar ini juga bertujuan untuk mencapai tujuan mekanisme bersih sebagai respon terhadap perubahan iklim, mempromosikan Koorporasi dan Pertukaran South South serta memperkuat kerjasama yang menguntungkan antara Cina dan negara anggota INBAR

ICBR-INBAR merupakan sebuah organisasi internasional dengan fokus meningkatkan penggunaan material bambu sebagai alternatif material bangunan sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan laju terkanan permintaan kayu dari hutan. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk melatih profesional senior melalui disiplin dan pengembangan, menyebarluaskan hasil penelitian, memberikan pelayanan teknologi dan mempromosikan penggunaan produk dalam rangka peningkatan industri bambu. Pemateri terdiri dari para pakar dan guru besar dari berbagai lembaga seperti Beijing Forestry University, Zhejiang Agriculture and Forestry University, National Forestry and Grassland Administration & Chinese Academy of Forestry. Materi seminar meliputi seluruh aspek pengelolaan dan industri bambu hulu-hilir di Cina seperti Bamboo Shoot Plantation Cultivation and Underforest Economy, Policies on Bamboo Industry in China Production, serta Application & Standards of Bamboo Charcoal. Selain materi, seminar juga mengadakan kegiatan virtual tour pada Forbidden City, Great Wall, dan China Bamboo Weaving Arts.

Pada seminar tersebut Indonesia juga berkesempatan untuk menyampaikan country report yang diwakilkan oleh Eris Maulana, S. HUT., MA. M.Eng dari Direktorat Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Kehutanan Adat (BUPSA). Presentasi yang berjudul “Sumberdaya Bambu dan Pengembangannya di Indonesia” memberikan gambaran secara umum tentang pengelolaan dan pengembangan bambu di Indonesia. Disampaikan bahwa hingga tahun 2020 tercatat Indonesia memliki potensi bambu sebesar 9,1 juta batang/tahun. Pengelolaan bambu di Indonesia juga turut melibatkan 60 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial dengan total luas kawasan yang dikelola mencapai 49 ribu Ha di 18 provinsi di Indonesia.

Hasil pelatihan ini menunjukkan bahwa pengembangan industri bambu di Cina membutuhkan dukungan dan pelibatan berbagai pihak baik dari aspek teknologi, budidaya, hingga pengolahan bambu serta kebijakan finansial. Pelibatan berbagai pihak seperti pemerintah pusat-lokal dengan kebijakan yang disusun, industri pengolahan melalui pengembangan teknologi serta lembaga penelitian yang menyediakan berbagai hasil riset pengembangan, terbukti diperlukan dalam menciptakan iklim industri yang baik. Selain sebagai bentuk pelatihan dan peningkatan wawasan pengetahuan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang menjalin kerjasama dan jaringan kerja antar seluruh negara peserta. Indonesia sebagai salah satu negara potensial diharapkan dapat membuka pintu peluang kerjasama dengan negara lain terutama dalam pengembangan industri pengolahan bambu.


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top