Pandemi covid-19 telah menyadarkan kita semua untuk selalu peduli terhadap kesehatan. Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk berusaha tampil prima seperti misalnya dengan berolahraga. Tidak hanya dengan berolahraga menjaga kesehatan tubuh juga dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sehat ataupun zat yang dipercaya mampu menjaga kesehatan tubuh seperti multivitamin dan jamu. Di sisi lain pandemi covid-19 memberikan pengaruh terhadap peningkatan harga beberapa produk kesehatan baik obat-obatan maupun suplemen kesehatan. Di tengah tekanan ekonomi yang sulit, ini tentu sangat memberatkan bagi para konsumen maupun masyarakat pada umumnya. Menyikapi kondisi tersebut, perlu adanya pertisipasi berbagai pihak guna mencari solusi-solusi alternatif yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara lebih mudah dan murah.
Masyarakat indonesia telah lama dikenal banyak memanfaatakan bahan alam yang berasal dari bagian tumbuhan sebagai alternatif pengobatan ataupun suplemen kesehatan. Terlebih lagi masyarakat Bali yang juga telah lama diketahui memiliki pengetahuan tentang tanaman obat alam sebagaimana yang dapat dipelajari dari kitab-kitab pengobatan yang sering disebut dengan “Usada”. Karakteristik hutan hujan tropis yang ada di Bali maupun Indonesia secara umum memiliki tingkat keberagaman jenis yang besar turut mendukung ditemukannya bahan obat-obatan alam. Sebagai upaya mendukung pengembangan tanaman sumber bahan obat alam, tim penelitian BPPTHHBK melakukan kegiatan eksplorasi potensi tumbuhan yang ada di dalam kawasan KHDTK Nusa penida. Hasil kegiatan eksplorasi diharapkan dapat memberikan data informasi tentang keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada dan potensinya sebagai sumber obat alam.
Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan membuat jalur pengamatan dan di setiap jalur dibuat petak pengukuran 20 x 20 m. Dalam masing-masing petak pengukuran (PU) diamati tingkat keragaman dan distribusi jenis tumbuhan yang ada. Pengamatan dilakukan pada semua tingkatan tumbuhan dari semak hingga pohon. Dari hasil eksplorasi ditemukan berbagai jenis tumbuhan baik yang berkarakter semak maupun pohon.Dari hasil eksplorasi ditemukan beberapa tumbuhan yang memiliki khasiat obat seperti kesambi (Schleichera oleosa) bermanfaat dalam mengobati eksim, koreng, dan radang telinga. Di samping itu terdapat juga tanaman sidowayah (Woodfordia floribunda Salisb.) yang berkhasiat untuk obat demam, diare, encok, luka, nyeri ginjal, pengelat, dan perawatan nifas. Selain itu ada mimba (Azaderachta indica) yang berkhasiat mengobati penyakit kusta, kelainan mata, mimisan, cacingan, sakit perut, kehilangan nafsu makan, gejala maag, penyakit jantung, penyakit jantung, demam. Di samping itu masih banyak tanaman lain yang punya khasiat obat yang begitu kaya.
Ke depan jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan akan dieksplorasi lebih lanjut guna mengetahui potensinya sebagai sumber bahan obat-obatan alam. Untuk menjadi sumber bahan obat-obatan alam perlu dilakukan analisa tentang informasi penggunaan suatu tumbuhan dalam pengobatan alam dari berbagai sumber informasi terkait, misalnya dari kitab Usada, Balian, ataupun masyarakat umum. Selain itu perlu juga dilakukan analisa kimia terkait kandungan yang dimiliki oleh suatu tumbuhan, sehingga ke depan akan lebih dapat dikembangkan sebagai bahan obat alam pada skala yang lebih lanjut.